Kamis, 22 Mei 2014

Tata Cara Melakukan Shlat Dhuha

Tata Cara Melakukan Shlat Dhuha

Sahalat dhuha merupakan salah sunat yang disunahkan oleh Rosululloh SAW dan sering dikerjakan oleh para sahabat terdahulu. Menurut beberapa sumber dikatakan, shalat dhuha juga sering disebut shalat rejeki. Bagaimana dengan melakukan shalat duha ini maka kebutuhan kita akan tercukupi selama seharian.

Shalat Dhuha dilaksanakan sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat secara pribadi tidak berjamaah atau munfarid. Seperti apakah tata cara menjalankan shalat Dhuha beserta do'a setelahnnya, simak tata caranya dibawah ini:

  1. Niat didalam hati bersamaan Takbiratul Ihram. “Usholli sunnatadhuha rak ‘ataini mustaqbilal qiblati ada al lillaahi ta’aala”  “Aku niat shalat sunah Dhuha karena Allah”
  2. Membaca doa Iftitah.
  3. Membaca surat al Fatihah.
  4. Membaca surat pendek, lebih afdhol dengan membaca surat Asysyams pada rakaat pertama dan surah Allail pada rakaat kedua. Namun bagi yang belum hafal, boleh membaca surat atau ayat Al-Qur'an lainya.
  5. Ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
  6. I’tidal dan membaca bacaanya.
  7. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
  8. Duduk diantara dua sujud dan membaca bacaannya.
  9. Sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
  10. Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali. Rakaat-rakaat selanjutnya dilakukan sama seperti langkah-langkah diatas.


Manfaat Melakukan Shalat Dhuha Secara Medis/Ilmu Kesehatan:

Menurut Dr. Ebrahim Kazim yang merupakan salah satu dokter, peneliti, serta direktur dari Trinidad Islamic Academy mengungkapkan "Gerakan teratur dari shalat menguatkan otot berserta tendonnya, sendi, serta berefek luar biasa terhadap system kardiovaskular.

Ada ketegangan yang lenyap karena tubuh secara fisiologis mengelurakan zat-zat seperti enkefalin dan endorphin. Zat ini sejenis morfin,termasuk opiate. Efek keduanya juga tidak berbeda dengan opiate lainnya. Bedanya, zat ini alami, diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga lebih bermanfaat dan terkontrol.

Semoga yang baca ini bisa mengamalkan shalat dhuha setiap hari dan menjadi salah satu umat yang mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW yang akan dipersatukan pada satu golongan Rosululloh SAW di Akhirat nanti. Aaamiin.

Insya Alloh bermanfaat.

Dikutip dari : http://thekaltara.blogspot.com/2013/07/manfaat-shalat-dhuha.html

Tata Cara Melakukan Shlat Dhuha


Rabu, 23 April 2014

Kisah Nyata : JAWABAN ELEGAN DARI SEORANG TUKANG BAKSO

Berikut ini ada lah kisah dari salah seorang teman saya di plus.google.com atas nama Daniswara Dyandra. Cerita ini sangat memberi pelajaran besar bagi saya pribadi, untuk itu saya sebarkan lagi melalui blog ini. Semoga bermafaat.

Di suatu senja sepulang kantor, saya masih berkesempatan untuk ngurus tanaman di depan rumah, sambil memperhatikan beberapa anak asuh yang sedang belajar menggambar peta, juga mewarnai. Hujan rintik rintik selalu menyertai di setiap sore di musim hujan ini.

Di kala tangan sedikit berlumuran tanah kotor,...terdengar suara tek...tekk.. .tek...suara tukang bakso dorong lewat. Sambil menyeka keringat..., ku hentikan tukang bakso itu dan memesan beberapa mangkok bakso setelah menanyakan anak - anak, siapa yang mau bakso ?

"Mauuuuuuuuu. ...", secara serempak dan kompak anak - anak asuhku menjawab.

Selesai makan bakso, lalu saya membayarnya. ...

Ada satu hal yang menggelitik fikiranku selama ini ketika saya membayarnya, si tukang bakso memisahkan uang yang diterimanya. Yang satu disimpan dilaci, yang satu ke dompet, yang lainnya ke kaleng bekas kue semacam kencleng. Lalu aku bertanya atas rasa penasaranku selama ini.


"Mang kalo boleh tahu, kenapa uang - uang itu Emang pisahkan? Barangkali ada tujuan ?" "Iya pak, Emang sudah memisahkan uang ini selama jadi tukang bakso yang sudah berlangsung hampir 17 tahun. Tujuannya sederhana saja, Emang hanya ingin memisahkan mana yang menjadi hak Emang, mana yang menjadi hak orang lain / tempat ibadah, dan mana yang menjadi hak cita – cita penyempurnaan iman ".

"Maksudnya.. ...?", saya melanjutkan bertanya.

"Iya Pak, kan agama dan Tuhan menganjurkan kita agar bisa berbagi dengan sesama. Emang membagi 3, dengan pembagian sebagai berikut :

1. Uang yang masuk ke dompet, artinya untuk memenuhi keperluan hidup sehari - hari Emang dan keluarga.

2. Uang yang masuk ke laci, artinya untuk infaq/sedekah, atau untuk melaksanakan ibadah Qurban. Dan alhamdulillah selama 17 tahun menjadi tukang bakso, Emang selalu ikut qurban seekor kambing, meskipun kambingnya yang ukuran sedang saja.

3. Uang yang masuk ke kencleng, karena emang ingin menyempurnakan agama yang Emang pegang yaitu Islam. Islam mewajibkan kepada umatnya yang mampu, untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji ini tentu butuh biaya yang besar. Maka Emang berdiskusi dengan istri dan istri menyetujui bahwa di setiap penghasilan harian hasil jualan bakso ini, Emang harus menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan haji. Dan insya Allah selama 17 tahun menabung, sekitar 2 tahun lagi Emang dan istri akan melaksanakan ibadah haji.

Hatiku sangat...... .....sangat tersentuh mendengar jawaban itu. Sungguh sebuah jawaban sederhana yang sangat mulia. Bahkan mungkin kita yang memiliki nasib sedikit lebih baik dari si emang tukang bakso tersebut, belum tentu memiliki fikiran dan rencana indah dalam hidup seperti itu. Dan seringkali berlindung di balik tidak mampu atau belum ada rejeki.

Terus saya melanjutkan sedikit pertanyaan, sebagai berikut : "Iya memang bagus...,tapi kan ibadah haji itu hanya diwajibkan bagi yang mampu, termasuk memiliki kemampuan dalam biaya....".

Ia menjawab, " Itulah sebabnya Pak. Emang justru malu kalau bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".

"Masya Allah..., sebuah jawaban elegan dari seorang tukang bakso"

Sabtu, 05 April 2014

Bagaimana Hukum Posisi 69 Dan Oral Seks Menurut Ajaran Islam

Bismillahirrahmanirrahim.

Hubungan seksual antara pasangan suami istri bukanlah hal yang terlarang untuk dibicarakan didalam Islam. Namun, bukan pula hal yang dibebaskan sedemikian rupa bak layaknya seekor hewan yang berhubungan dengan sesamanya.

Hubungan seks yang baik dan benar, yang tidak melanggar syariat selain merupakan puncak keharmonisan suami istri serta penguat perasaan cinta dan kasih sayang diantara mereka berdua maka ia juga termasuk suatu ibadah disisi Allah swt, sebagaimana sabda Rasulullah saw,

”..dan bersetubuh dengan istri juga sedekah. Mereka bertanya,’Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat biologisnya (bersetubuh) juga mendapat pahala?’ Beliau menjawab,’Bukankah jika ia menyalurkan pada yang haram itu berdosa?, maka demikian pula apabila ia menyalurkan pada yang halal, maka ia juga akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

Islam memandang seks sebagai sesuatu yang moderat sebagaimana karakteristik dari islam itu sendiri. Ia tidaklah dilepas begitu saja sehingga manusia bisa berbuat sebebas-bebasnya dan juga tidak diperketat sedemikian rupa sehingga menjadi suatu pekerjaan yang membosankan.

Pertanyaan tentang Jima’ dengan cara oral seks selalu menjadi primadona selama ini. Apakah tabu atau tidak. Tahukah Anda bahwa dalam Islam sebelum melakukan hubungan seks, kita dianjurkan untuk melakukan foreplay (mula’abah) atau permainan pendahuluan?

Ini dianjurkan agar hubungan seksual yang dilakukan tidak menyerupai hubungan seksual yang dilakukan oleh binatang. Tanpa pemanasan. Sehingga diharapkan tidak ada pihak yang tersakiti. Dan sangat diharapkan kedua belah pihak untuk bisa menikmatinya. Salah satu bentuk foreplay dalam pengetahuan seksualitas modern yaitu tadi oral seks, atau mencium farj (kemaluan) pasangan baik istri kepada suaminya ataupun sebaliknya. Dan lebih ‘ekstrim’ lagi yaitu dengan oral seks dengan posisi 69.

Lalu bagaimana kita menyikapi hal tersebut?
Para ulama berbeda pendapat dalam menyikapi masalah tersebut (oral seks). Ada yang membolehkan, namun ada yang memakruhkan dan condong untuk melarangnya.

1. Dibolehkan dengan syarat

Dibolehkan karena pada dasarnya segala sesuatu itu boleh (mubah) kecuali ada dalil yang melarangnya. Dan memang hal ini tidak bisa dihukumi sebagai perbuatan yang haram, karena tidak adanya dalil yang eksplisit yang mengharamkannya.

Seperti halnya jimak (bersetubuh) hingga orgasme dibolehkan karena itu adalah puncak kenikmatan, maka dibolehkan pula kenikmatan-kenikmatan yang didapat (meski tidak mencapai orgasme) yaitu cumbu rayu, berpelukan, mencium hingga oral yang membuat suami-istri saling menikmati.


Allah Berfirman dalam Al Quran:
”Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (QS. Al Baqoroh : 223)
Namun apabila oral seks ternyata telah terbukti membawa dampak bahaya bagi pasangan, seperti contoh oral seks yang mengakibatkan pasangan sakit atau tertimpa bahaya (mungkin karena kotor karena adanya najis atau adanya cairan yang berbau keluar dari farj) maka hal tersebut masuk pada kategori larangan dan tidak boleh dilakukan.


2. Makruh dan condong pada larangan.

Yang berpendapat tentang larangan oral seks dan termasuk didalam kategori tersebut adalah posisi 69 (maaf, posisi dimana pasangan saling berhadapan namun berlawanan arah kepala) karena hal tersebut menyalahi kodrat dan fitrah manusia sebagai hamba yang diberi akal fikiran yang lebih tinggi derajatnya dari binatang. Sebab manusia diberi lisan untuk membaca al Quran dan bertutur kata yang baik, maka tidak tepat jika digunakan untuk mencium ‘sesuatu’ yang bisa mengeluarkan najis (kencing, haid, madzi dst)

Tentu kita tidak akan pernah menemukan sepasang hewan yang melakukan hal tersebut, namun ternyata manusia banyak yang melakukan bahkan gemar dan menjadi cara yang populer dikalangan masyarakat saat ini.

Hal tersebut bisa terjadi karena pengaruh kehidupan masyarakat barat. Masyarakat Barat adalah masyarakat liberal (serba bebas) termasuk dalam urusan seksual. Tujuan akhir yang mereka cari hanyalah kepuasan, dalam hal ini orgasme. Jika pemanasan dalam Islam adalah agar farj istri siap dimasuki farj suami, maka Barat tidak mengharuskan jalan ini. Jika dengan dimasukkan dubur wanita/ pria atau mulut wanita/ pria bisa tercapai kepuasan, maka hal itu akan dilakukan. Itulah sebabnya kenapa posisi 69 menjadi pilihan masyarakat barat, khususnya kaum gay dan lesbian.

Jika dalam kehidupan sehari-hari saja kita dilarang untuk bersikap tasyabuh (ikut-ikutan), maka apalagi dalam masalah jimak yang mana didalamnya islam menjunjung tinggi fitrah manusia yang diberi akal fikiran, tentu dilarang pula untuk bertasyabuh dengan mereka. Wallahua’lam

Kesimpulan:

Cara seks dengan oral dan juga termasuk didalamnya posisi 69 pada hakikatnya adalah boleh. Namun meskipun hal itu mubah, tetapi lebih afdhol dan lebih baiknya ditinggalkan.

Pada dasarnya sepasang suami-istri boleh bersenang-senang dengan saling menikmati seluruh badan antara satu sama lainnya kecuali jika ada dalil yang melarangnya. Akan tetapi perbuatan tersebut tidak disukai (makruh) karena masih ada cara lain yang lebih baik dan menyenangkan.

Di lain sisi jika seks oral membawa dampak bahaya bagi pasangan, maka sudah seharusnya dijauhi karena mengingat Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam pernah  bersabda:
لا ضَرَرَ ولا ضِرارَ
"Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula membalasnya." (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Oleh: Abu Syauqie Al Mujaddid (Pengasuh Solusi Islam & Islamisasi)

posted by. rismansolehudin.blogspot.com

Kamis, 08 November 2012

Kisah Nyata Islami : Keajaiban Sedekah Yang Dahsyat..


Di Bontang, Kalimantan Timur ada sebuah perusahaan kaya raya dengan fasilitas yang luar biasa bagi karyawannya. Penghasilan para pegawainya berlipat-lipat dibanding dengan perusahaan swasta maupun nasional lainnya. Tunjangan berupa rumah, mobil, pendidikan anak bahkan makan pun diberikan.

Beberapa kali saya berkunjung ke sana maka saya hanya berkomentar, "Betapa beruntungnya mereka yang tinggal dan bekerja di tempat ini!" Mereka hidup di sebuah komplek yang terisolir dari dunia Bontang. Pagar-pagar mereka kokoh berdiri dan lengkap dengan petugas keamanan yang membuat komplek perumahan itu terisolir dari dunia luar.

Penghasilan besar yang mereka dapat, -mungkin sebab sulit untuk mendapatkan mustahik-, maka kewajiban zakat dan sedekah pun barangkali tak tersalurkan. Namun meski demikian hal yang menjadi hak Allah adalah tetap menjadi hak-Nya. Dimana suatu saat Dia pun akan menagihnya.

Sore itu saya diminta bersilaturrahmi dengan sebuah majlis taklim kaum ibu di sana. Tema yang diminta membuat saya berpikir keras untuk mencari referensinya. BEROBAT DENGAN SEDEKAH!!! "Darimana saya harus memulai...?" saya membatin.

Alhamdulillah atas izin Allah Swt ceramah pengantar yang saya berikan terasa nikmat. Jangankan untuk mereka kaum ibu yang mendengarkannya, saya sendiri saja merasakan kenikmatan itu. Rupanya Allah Swt memberi keberkahan pada majlis kami saat itu. Tanpa terasa saya dapati beberapa 'ilmu ladunni' yang Allah berikan. Sehingga saya belajar saat mengajar. Menjadi mengerti bersama orang-orang yang mencari pemahaman.

Allah mewariskan ilmu yang diketahui seseorang, asalkan ia mengamalkan ilmu yang sudah pernah ia ketahui. (Muhammad Saw)

Usai pembicaraan kurang lebih sekitar setengah jam, maka saya menawarkan kepada peserta majlis untuk bertanya dan berdialog. Di sana rupanya ada seorang ibu berusia lebih dari 40 tahun, sebutlah namanya Reni. Tiba-tiba ia mengacungkan tangan dan ternyata ia bukan hendak bertanya akan tetapi ia ingin berbagi pengalaman kepada semua peserta yang hadir. Reni pun memulai kisahnya:

Kira-kira 17 tahun yang lalu Reni hamil untuk pertama kali. Allah Swt menakdirkan bahwa Reni keguguran. Maka dari Bontang, ia pun diantar oleh suaminya pergi ke Balikpapan dengan pesawat untuk berobat ke seorang dokter terkenal di sana bernama Yusfa. Akhirnya Reni dikuret rahimnya.

Sepulangnya dari Balikpapan, Reni mendapati dari qubulnya selalu keluar darah dalam jumlah banyak. Bahkan lebih banyak dari menstruasi rutin. Apalagi bila ia bangun tidur, ia dapati kasur dan sprei selalu bersimbah darah. Ia panik dan kalut mengatasi hal ini. Maka ia pun kembali lagi ke Balikpapan bersama suaminya untuk berobat ke dokter Yusfa.

Sayangnya sang dokter tidak mengerti sebab pendarahan hebat ini. Maka yang terjadi adalah kali itu Reni dikuret lagi. Sakit dan perih, itulah yang dirasakan Reni!

Namun pendarahan itu masih tetap saja terjadi, padahal hampir setiap dua hari sekali Reni dan suami terbang Bontang-Balikpapan untuk mengkonsultasikan penyebab pendarahan ini. Namun tindakan yang diambil oleh dokter Yusfa hanyalah mengkuret rahim Reni. Reni dan suami hanya bisa pasrah dan berharap pertolongan Allah Swt atas musibah ini.

Kejadian ini berlangsung cukup lama. Hingga tubuh Reni bertambah ringkih, rumah tangga tak terurus, uang tabungan terkuras dan suami tidak bisa bekerja tenang sebab harus sibuk mengurusi Reni. Sepertinya ada sebuah cobaan besar yang sedang Allah Swt timpakan kepada Reni dan suaminya.

Reni & suami terus berdoa kepada Allah Swt agar diberi jalan keluar dari masalah ini.

Hingga akhirnya Allah Swt pun mendengar dan mengijabah doa mereka

Hari itu Reni dan suami hendak terbang ke Balikpapan untuk berkonsultasi dengan dokter Yusfa. Namun ada suara hati yang berbisik pada diri Reni. Ia bawa sejumlah uang dalam jumlah besar. Uang itu bukan ia niatkan untuk bayar biaya pengobatan, akan tetapi ada sebuah cita-cita mulia di sana yang ingin ia wujudkan. Cita-cita itu adalah, "AKU INGIN BERSEDEKAH!" Sejumlah uang itu pun ia masukkan ke dalam tas tangan yang Reni bawa.

Pesawat telah membawa Reni dan suaminya pergi menuju Balikpapan. Setibanya di bandara Sepinggan, Balikpapan Reni berjalan tertatih dipapah oleh sang suami. Dengan susah payah, Reni pun akhirnya tiba di dalam ruang bandara. Di dalam hati Reni berdoa kepada Tuhannya, "Ya Allah, datangkan untukku seorang pengemis yang bisa menerima sedekahku. Izinkan aku untuk bersedekah di hari ini!"

Keinginan untuk bersedekah itu membuncah lagi di hati Reni. Sungguh ia amat berharap untuk bisa bersedekah kali itu.

Pintu keluar bandara sudah dilalui oleh Reni dan suami. Subhanallah, tiba-tiba ada seorang pria berpakaian lusuh menyapa Reni dan menjulurkan tangan tanda minta sedekah. Reni bergembira dan yakin bahwa inilah ijabah doa dari Allah Swt.

Tanpa banyak berpikir, ia merogoh tas tangannya. Sejumlah uang yang sudah disiapkan ia berikan ke tangan pengemis itu. Maka pengemis dan suami Reni melongo melihat jumlah uang yang Reni sedekahkan. Reni pun melanjutkan langkahnya bersama suami dan kemudian mereka masuk ke dalam sebuah taksi untuk pergi ke rumah sakit tempat dokter Yusfa berpraktek.

"Untuk apa uang sebanyak itu kau sedekahkan?! " tanya sang suami. Reni menjawab dengan yakin, "Boleh jadi dengan sedekah itu Allah Swt menyembuhkan penyakitku, Pa!" Mendapati jawaban seperti itu suami Reni tidak banyak mendebat. Memang di saat-saat seperti ini, hanya pertolongan Allah saja yang dapat menyelamatkan mereka.

Seperti kali sebelumnya, tidak ada jawaban positif dari dokter Yusfa atas penyebab pendarahan yang keluar dari qubul Reni. "Hingga saat ini, saya belum tahu pasti apa penyebabnya" jelas dokter Yusfa.

Maka Reni dan suami pun kembali ke Bontang tanpa hasil memuaskan.

Pendarahan hebat masih terus terjadi dari rahim Reni setiap hari. Reni hanya bisa bersabar dan pasrah atas takdir yang telah Allah Swt tetapkan pada dirinya. Pagi itu, Reni tengah berada di dapur untuk membuat masakan ringan. Tiba-tiba terasa olehnya ada sesuatu yang tidak beres di perutnya dan ia pun ingin pergi ke toilet. Rasa ingin buang air itu seperti tak terkendali ... Hingga Reni harus berlari sebab khawatir ia tak kuasa menahannya.

Atas izin Allah Swt ia kini sudah berada di kamar mandi. Namun hanya pakaian luar saja yang sempat ia buka, sedangkan pakaian dalam tak sempat ia tanggalkan. Rupanya ada segumpal daging penuh darah yang keluar dari qubul Reni dan ternyata ia tidak mau buang air. Segumpal daging penuh darah itulah rupanya yang membuat Reni terdesak untuk buang air.

Merasa aneh dengan segumpal daging itu, maka Reni mengambil sebuah kantong plastik kecil dan memasukkannya ke dalam kantong tersebut. Reni berpikir bahwa ia harus menanyakannya kepada dokter Yusfa tentang benda aneh ini.

Pagi itu adalah jadwal Reni berkonsultasi dengan dokter Yusfa. Ia seperti biasa pergi ke Balikpapan didampingi oleh suaminya. Konsultasi kali itu, seperti biasa tidak memberikan perkembangan ke arah positif sama sekali. Hampir saja Reni putus asa dengan keadaan ini.

Namun tiba-tiba ia teringat akan kejadian aneh kemarin pagi. Lalu ia pun merogohkan tangannya ke dalam tas dan mencari-cari plastik kecil berisi segumpal daging penuh darah. Ia keluarkan plastik kecil itu dan ia sodorkan kepada dokter Yusfa. Kejadian aneh kemarin pagi itu diceritakan oleh Reni kepada dokter Yusfa.

Dokter Yusfa menerima plastik berisikan benda aneh itu. Dahinya berkerut tanda bahwa ia berpikir keras tentang benda ini. Dan beliau pun berkata, "Ibu dan bapak mohon tunggu sebentar di sini. Saya akan pergi ke laboratorium untuk memeriksakan hal ini!"

Saat dokter Yusfa pergi meninggalkan ruangannya, Reni dan suami hanya berharap bahwa dokter Yusfa akan datang membawa sebuah berita gembira untuk mereka.

Kira-kira 20 menit kemudian dokter Yusfa datang sambil berlari. Ya berlari, bukan berjalan! Begitu pintu terbuka dokter pun berteriak dengan nada keras, "Alhamdulillah bu Reni.... Alhamdulillah. ...!!! Saya baru mengerti rupanya pendarahan selama ini disebabkan kanker rahim yang ibu alami... dan benda ini adalah kanker rahim tersebut. Cuma saya hanya mau bertanya bagaimana cara kanker ini bisa gugur dengan sendirinya.. .?!"

Subhanalllah. ... rupanya penyebab pendarahan hebat selama ini adalah sebuah kanker yang tidak dapat terdeteksi. Pertanyaan terakhir dari dokter Yusfa tak mampu dijawab langsung oleh Reni. Namun Reni hanya mampu bersyukur kepada Allah bahwa akhirnya pertolongan itu datang juga untuknya setelah penantian yang cukup lama. Akhirnya pendarahan pun terhenti begitu saja, dan rupanya pertolongan Allah Swt tiba setelah Reni bersedekah dengan sejumlah harta yang sudah ia cita-citakan.

"Sembuhkan penyakit kalian dengan cara sedekah. Lindungi harta yang kalian miliki dengan zakat." HR. Baihaqi

Sedekah sungguh sebuah perkara yang mengagumkan. Apakah anda pernah mengalaminya?

Semoga bermanfaat bagi yang membacanya .....
.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan.

sumber

Selasa, 30 Oktober 2012

Kunci Menikmati Secangkir Kopi


Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni Univesitas Barkeley, California menjumpai dosen kampus mereka dulu.

Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, profesor tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas beserta beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda. Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik. Profesor tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi.

Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, profesor tersebut berkata, “Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir-cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir-cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pada cangkir,  padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.”

Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan dan harta benda yang kita miliki.

Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama, kualitas kopi itulah yang terpenting. Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karier yang bagus dan pekerjaan yang mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yang sangat keliru.

Kualitas hidup kita ditentukan oleh “Apa yang ada di dalamnya”  bukan “Apa yang kelihatan dari luar”. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yg disajikan disebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal.

"Kunci menikmati kopi" bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.

Selamat menikmati kopi kehidupan..

Memberi Itu Lebih Indah Daripada Menerima


Pada suatu sore yang cerah, seorang mahasiswa berjalan bersama dosennya. Ketika itu mereka melihat sepasang sepatu butut di tepi jalan. Mereka yakin sepatu tersebut milik seorang pekerja rendahan yang bekerja di hutan.
Sang mahasiswa berpaling pada dosennya seraya berkata, “Mari kita sembunyikan sepatunya, lalu kita bersembunyi di balik semak-semak dan melihat apa yang terjadi kemudian.“

Dosen itu menjawab, “Sobatku, kita tidak seharusnya bersenang-senang dengan mengorbankan orang miskin. engkau dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, dan itu akan mendatangkan kesenangan besar dalam dirimu. Caranya adalah memasukkan uang ke dalam kedua sepatu bututnya. Setelah itu kita bersembunyi untuk melihat reaksi orang tersebut.“
Mahasiswa itu pun melakukan apa yang dikatakan dosennya, lalu mereka bersembunyi di balik semak-semak.

Tak lama kemudian, si empunya sepatu keluar dari hutan dan bergegas mengambil sepatunya. Ketika memasukkan salah satu kakinya, ia merasakan ada benda yg mengganjal. Ia pun merogoh ke dalam sepatu. Ia nampak terkejut dan terheran karena ada uang dalam sepatunya.
Ia memegang sambil menatap uang tersebut, lalu melihat ke sekeliling apakah ada orang di sekitarnya. Akan tapi, ia tidak melihat seorang pun disana. Lalu ia memasukkan uang tersebut ke kantongnya, sambil memasang sepatu lainnya. Tapi, lagi-lagi ia terkejut karena ada uang dalam sepatunya yang satu lagi.

Perasaan haru sambil menangis menguasainya, ia jatuh tersungkur dan menengadah keatas. Doa ucapan syukur terdengar jelas dari mulutnya. Ia berbicara mengenai istrinya yg sakit, serta anaknya yang kelaparan karena tak ada uang. Ia bersyukur atas kemurahan yang Tuhan berikan melalui orang yang ia tidak ketahui.

Melihat hal itu, sang mahasiswa meneteskan airmata. Ia berpaling pada dosennya seraya berkata, “Kau telah memberiku pelajaran yang tak kan kulupakan. Kini aku mengerti bahwa Memberi Itu Lebih Indah Daripada Menerima.


Bagi sahabat muslim ; Sudahkah anda berbagi hari ini ? :)

sumber

Senin, 29 Oktober 2012

Tips Kusuk Dalam Shalat


Ada banyak cara untok mencapai shalat khusyuk, tapi saran saya, tak perlu banyak tips untuk mencapai shalat yg lebih khusyu. Tak perlu berlembar-lembar atau habiskan uang dan waktu untuk membeli buku shalat khusyu & mempelajarinya. Khusyu itu mudah, cukup coba 4 Tips dari kami.

Mari kita tanya pada Qur'an, bagaimana nak lakukan shalat yang lebih khusyu.
4 Tips ini baik dicoba untuk mencapai shalat yang lebih khusyu:

1. Jangan pernah berfikir jika kita masih bisa hidup setelah shalat

Kita harus yakin jika shalat ni ialah sebagai shalat terakhir kita dimuka bumi ni, sering kita dengar si fulan meninggal seusai shalat, si fulan meninggal setelah adzan, imam fulan meninggal saat sujud dan lainnya. Si fulan meninggal saat tengah judi, maksiat dan lainnya.

Mungkin ini ialah shalat terahir di dunia, setelah itu, kita kena relakan suami / istri kita seorang diri, anak kita menjadi yatim piatu, mungkin nanti malam ialah malam pertama dalam liang kubur, semua harta yg kita kumpulkan tak akan kita bawa, & menjadi hak saudara kita, wajah elok & cantik yg kita banggakan dalam sekejap akan berubah busuk.

Bagaimana kita dapat Shalat Khusyu sementara kita terlalu TAKABUR/ terlalu SOMBONG & yakin jika kita masih hidup beberapa waktu setelah shalat?

2. WAJIB tahu arti setiap bacaan shalat

Qs.4 An-Nisaa':43. Hai orang-orang yang beriman, JANGANLAH kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, SEHINGGA KAMU MENGERTI APA YANG KAMU UCAPKAN...

Jelas sekali ayat ini menekankan pada arti bacaan shalat, kita dapat melatihnya secara berlahan. Jangan sampai puluhan tahun kita hidup di dunia, hafal beratus-ratus lagu Eropa & Lagu Amerika lengkap dengan nada panjang pendek, intonasi serta artinya dan juga riwayat pembuatan lagu & riwayat hidup Artis penyanyinya tapi bacaan shalat saja tidak hafal.

MABUK dalam ayat ini boleh diartikan sebagai mabuk khamr, tapi juga mabuk dunia, mabuk harta, mabuk tahta, mabuk cinta pun termasuk pulak dalam hal yg mengganggu shalat sehingga kita lupa/silap/tak sadar bacaan shalat apa yang telah kita baca, bahkan selalu-nya kita lupa rakaat ke berapa.

Lebih baik membaca surat pendek yang kita tahu arti bacaan setiap kata-kata daripada membaca surat panjang yg kita tak tahu apa artinya. Ingat, untuk mencapai SHALAT KHUSYU dalam Ayat diatas JANGANLAH KAMU SHALAT SEDANG KAMU TIDAK MENGERTI APA YG KAMU UCAPKAN.

Garis besarnya, dalam ayat ini terdapat 2 hal:
a. Jangan melamun, jangan mabuk, jangan mabuk dunia yang membuat kita tidak sadar & tidak tahu apa yang kita ucapkan
b. Arti bacaan shalat yang harus kita fahami untuk mencapai SHALAT KHUSYU

Faham arti bacaan shalat itu PENTING SANGAT HINGGA KITA DILARANG SHALAT SEHINGGA KITA FAHAM APA YG KITA UCAPKAN

Jadi,,, maaf,,, untok akhi, ukhti, kakak, adik yg masih belum faham arti bacaan iftitah, alfatihah, surah/ayat, ruku, i'tidal, sujud, duduk antara 2 sujud, tahiyat awal & akhir, maka WAJIB tahu & hafal maknanya. Lebih bagus jika kata demi kata.

Bagaimana mungkin kita dapat shalat Khusyu jika kita hanya seperti membaca mantra yang tidak tahu artinya?
3. Ucapkan dengan SUARA SEDANG/DI ANTARA KERAS & PELAN
(((ini penting sekali)))

Qs. 17 Al-Israa':110 dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

Bila kita pelankan suara atau cuma di dalam hati sahaja, maka terkadang fikiran kita akan melayang tak tentu arah, tapi jika kita baca dengan suara lirih yang didengar oleh diri sendiri, maka ini akan lebih membantu konsentrasi pada bacaan shalat, arti & MENSUCIKAN JIWA. Karena ibadah itu semua ditujukan untuk MENSUCIKAN JIWA.

Shalat ialah Syariat, Hakikatnya ialah MENSUCIKAN JIWA, Ma'rifatnya ialah BERSYUKUR PADA PENCIPTA YANG TELAH MEMBERIKAN BANYAK KENIKMATAN YANG TAK TERHINGGA.

4. Tuma'maninah

Perlahan, tidak terlalu cepat, dinikmati, dihayati, yakinkah kita jika 10 detik lagi masih hidup?
Tuma'maninah ini termasuk 1 dari 13 rukun shalat.

Selain 4 tips itu, disarankan pula agar:
# Berdoa sebelum shalat, mohon lindungan ALLAH dari godaan syaithon
# Membunuh Egois & Sombong dalam diri
# Tiada daya & upaya melainkan milik Allah semata

Qs.6 Al-An'aam:42 ... supaya mereka memohon dengan tunduk merendahkan diri.

Hilangkan rasa sombong pada diri, jangan berfikir selain shalat, hilangkan apa yang telah dan akan kita lakukan. Bunuhlah semua yang berhubungan dengan aktivity di dunia, fokus hanya pada ALLAH & arti bacaan shalat. Menyadari dosa yang telah lalu

Lebihi bagus jika Dzuhur, Ashar & Isya' berdzikir pendek. Lalu Shalat Fajar & Maghrib berdzikir panjang.

Apa salah 1 tanda shalat diterima?
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji & mungkar.Qs. 29 Al-'Ankabuut: 45

Jika kita sudah paham arti bacaan shalat, dibaca dengan Tuma'maninah, meyakini bahwa kita dapat mati setiap saat & segala perbuatan akan dibalas, meresap di hati, MENSUCIKAN JIWA KITA... maka insya Allah Shalat kita dapat mencegah kita dari perbuatan keji & mungkar.

Amiin...

sumber : komunitasislamsejati.blogspot.com/2012/02/tips-supaya-sholat-lebih-khusyu.html