Jumat, 28 September 2012

Keutamaan Surah Al-Waqiah, Ar Rahman, As Sajdah, dan Al Mulk


Ke 4 surah tersebut dalam judul diatas begitu besar manfaatnya bagi si pembacanya, maka marilah kita berlomba2 untuk beristiqomah membacanya, menghayati artinya, lebih-lebih bila bisa kita jadikan wirid setalah shalat 5 waktu, namun bukan berarti surah surah Al Quran yang lain kita lupakan, merupakan kewajiban bagi umat islam untuk selalu membaca, menghayati isinya, mempraktekkan dalam kehidupan sehari hari.

Beberapa riwayat dari para Sahabat Nabi Muhammad SAW :

1. Surah Al-Waqi’ah ( Qs. 56) :

Ubay bin ka’b berkata bahwa Rasullulah saw bersabda:” barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah, ia akan dicatat tidak tergolong pada orang-orang yang lalai.”
Abdullah bin Mas’ud berkata bahwa Rasullulah saw bersabda”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah,ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya”
Imam Ja’far Ash- Shadiq berkata :”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada malam jum’at ,ia akan dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia,tidak melihat kesengsaraan, kefakiran,kebutuhan,dan penyakit dunia,surat ini adalah bagian dari sahabatAmirul Mukimin (sa) yang bagi beliau memiliki keistimewan yang tidak tertandingi oleh yang lain.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah sebelum tidur,ia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama.”
2. Surah Ar-Rahman (Qs. 55) :

Rasullulah SAW bersabda :”barang siapa yang membaca surat Ar-Rahman, Allah akan menyayangi kelemahannya dan meridhai nikmat yang dikaruniakan kepadanya.”
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa):” barang siapa yang membaca surat Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat”Fabiayyi alai Rabbikuma tukadzdziban”ia mengucapkan “La bisyay-in min alaika rabbi akadzibu (tidak ada satupun nikmat-Mu duhai tuhanku yang aku dustakan), jika saat membacanya itu pada malam dan siang hari kemudian ia mati,maka matinya seperti matinya orang yang syahid.
3. Surah Al-Sajadah (Qs. 32) :

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa)berkata: “barang siapa yang merindukan surga dan sifatnya, maka bacalah surat Al-Waqi’ah, dan barang siapa yang ingin melihat sifat neraka,maka bacalah surat As-Sajadah.”
4. Surah Al-Mulk (Qs. 67) :

Ibnu Abbas berkata:” Pada suatu hari ada seseorang menghampar jubahnya di atas kuburan dan dan ia tidak tahu bahwa tempat itu adalah kuburan, ia membaca surat Al-Mulk, kemudian ia mendengar suara jeritan dari dalam kuburan itu: inilah yang menyelamatkan aku. Kemudian kejadian itu diceriterakan kepada Rasullulah SAW,lalu beliau bersabda : surat Al-Mulk dapat menyelamatkan penghuni kubur dari azab kubur.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:”surat Al-Mulk adalah penghalang dari siksa kubur, surat ini termaktub di dalam taurat, barang siapa yang membacanya di malam hari ia akan memperoleh banyak manfaat dan kebaikan. Sungguh aku membacanya dalam shalat sunnah sesudah Isya’ dalam keadaan duduk. Ayahku membacanya pada sian dan malam. Barang siapa yang membacanya, maka ketika malaikat Munkar dan Nakir akan masuk ke kuburnya dari arah kedua kakinya, kedua kakinya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan kearahku, karena hamba ini berpijak kepadaku lalu ia membaca surat Al-Mulk pada siang dan malam hari; ketika mereka datang kepadanya dari rongganya, rongganya berkata kepada mereka: kalian tidak ada jalan kearahku, karena hamba ini telah menjagaku dengan surat Al-Mulk; ketika mereka datang kepadanya dari arah lisannya, lisannya berkaya kepada mereka: kalian tidak ada jalan ke arahku, karena hamba ini telah membaca surat Al-Mulk setiap siang dan malam denganku.”
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) :” bacalah surat Al-Mulk, karena surat ini menjadi penyelamat dari siksa kubur.”
Dari riwayat2 diatas bisa kita jadikan cambuk pada diri kita untuk istiqomah membaca, mempelajari, menghafalnya, merenungkan, dan kita tularkan kepada keluarga (anak, istri) teman/sahabat agar rajin dan terbiasa dengan surah2 tsb, dan semua yang kita lakukan (Beristiqomah dalam melaksanakan/membaca surah2 tsb) hanyalah mengharap Ridho dari Allah SWT.

Semoga bermanfaat

sumber

Rhasia Di Balik Surat As-Sajadah / Sujud


Surah As-sajdah
surah As-sajdah surat ke 32
surah dengan 30 ayat
termasuk golongan surat makkiyah

Rouslululloh menerangkan keutamaan pembaca surat As-sajdah
1. Mendapatkan Keimanan yang kuat dan "ilmu yaqin"
2. Mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakan ibadah pada "laylatul qodar"
3. jika di lanjutkan dengan surat Tabarok(Al-Mulk), Allah mencatatkan 70 Kebaikan dan Mencabut 70 Keburukan dan menambah 70 derajad


Rosululloh menganjurkan membisakan diri membaca :
1. Surah As-sajdah pada rokaat pertama dan surah Al=Insan pada rokaat kedua saat sholat subuh di hari kiamat.
2. Surah As-sajdah dan surah Tabarok(Al-Mulk) menjelang tidur

Surat As Sajadah terdiri atas 30 ayat termasuk golongan surat Makkiyah diturunkan sesudah surat Al Mu’minuun. Dinamakan As Sajadah berhubung pada surat ini terdapat ayat sajadah, yaitu ayat yang kelima belas.

Pokok-Pokok Isinya :

1. Keimanan:
Menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW itu benar-benar seorang rasul dan menjelaskan bahwa kepada musyrik Mekah belum pernah diutus seorang rasulpun sebelumnya; menegaskan bahwa Allah Maha Esa, bahwa Dia-lah yang menguasai alam semesta dan Dia-lah yang mengaturnya dengan aturan yang paling sempurna; menyatakan bahwa hari berbangkit benar-benar akan terjadi.

2. Hukum:
Anjuran melakukan sembahyang malam (tahajjud dan witir).

3. Dan lain-lain:
Keterangan mengenai kejadian manusia di dalam rahim dan fase-fase yang dilaluinya sampai ia menjadi manusia; penjelasan bagaimana keadaan orang-orang mukmin di dunia dan nikmat serta pahala-pahala yang disediakan Allah bagi mereka di akhirat; kehinaan yang menimpa orang-orang kafir di akhirat dan mereka pada waktu itu meminta supaya dikem- balikan saja ke dunia untuk bertobat dan berbuat kebaikan, tetapi keinginan ini ditolak; keingkaran kaum musyrik ter- hadap hari berbangkit dan mereka menganggap bahwa hal itu adalah mustahil.

Surat As Sajdah mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan Al-Quran yang diturunkan kepadanya merupakan petunjuk bagi manusia, menegaskan tentang ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan mengemukakan hal-hal yang ber- hubungan dengan masa terciptanya alam, proses kejadian manusia dan kebangkitan di hari kiamat serta keajaiban yang terdapat pada alam semesta.

Semuanya itu dikemukakan sebagai bantahan terhadap hujah-hujah yang dikemukakan oleh orang-orang musyrikin dan untuk menghilangkan keragu-raguan mereka.




بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
الم

[32:1] Alif Laam Miim

تَنزِيلُ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِن رَّبِّ الْعَالَمِينَ

[32:2] Turunnya Al-Quraan yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam.

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ لِتُنذِرَ قَوْماً مَّا أَتَاهُم مِّن نَّذِيرٍ مِّن قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ

[32:3] Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya.” Sebenarnya Al-Quraan itu adalah kebenaran dari Rabbmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ

[32:4] Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at. Maka

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ

[32:5] Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

ذَلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

[32:6] Yang demikian itu ialah Tuhan Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنسَانِ مِن طِينٍ

[32:7] Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِن سُلَالَةٍ مِّن مَّاء مَّهِينٍ

[32:8] Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ

[32:9] Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

وَقَالُوا أَئِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ أَئِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ بَلْ هُم بِلِقَاء رَبِّهِمْ كَافِرُونَ

[32:10] Dan mereka berkata: “Apakah bila kami telah lenyap (hancur) dalam tanah, kami benar-benar akan berada dalam ciptaan yang baru?” Bahkan mereka ingkar akan menemui Tuhannya.

قُلْ يَتَوَفَّاكُم مَّلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

[32:11] Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”

وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُؤُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحاً إِنَّا مُوقِنُونَ

[32:12] Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”

وَلَوْ شِئْنَا لَآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

[32:13] Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: “Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama.”

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاء يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

[32:14] Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini. Sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّداً وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
[32:15] Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.

{س} تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفاً وَطَمَعاً وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

[32:16] Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo’a kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاء بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

[32:17] Tak seorangpun mengetahui berbagai ni’mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

أَفَمَن كَانَ مُؤْمِناً كَمَن كَانَ فَاسِقاً لَّا يَسْتَوُونَ

[32:18] Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? Mereka tidak sama.

أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَى نُزُلاً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

[32:19] Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan.

وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ كُلَّمَا أَرَادُوا أَن يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ

[32:20] Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya.”

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

[32:21] Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنتَقِمُونَ

[32:22] Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَلَا تَكُن فِي مِرْيَةٍ مِّن لِّقَائِهِ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ

[32:23] Dan Sesungguhnya Kami telah berikan kepada Musa Al-Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu menerima (Al-Quraan itu) dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

[32:24] Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ

[32:25] Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.

أَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ أَفَلَا يَسْمَعُونَ

[32:26] Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan?

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَسُوقُ الْمَاء إِلَى الْأَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِ زَرْعاً تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعَامُهُمْ وَأَنفُسُهُمْ أَفَلَا يُبْصِرُونَ

[32:27] Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?

وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْفَتْحُ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ

[32:28] Dan mereka bertanya: “Bilakah kemenangan itu (datang) jika kamu memang orang-orang yang benar?”

قُلْ يَوْمَ الْفَتْحِ لَا يَنفَعُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِيمَانُهُمْ وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ

[32:29] Katakanlah: “Pada hari kemenangan itu tidak berguna bagi orang-orang kafir, iman mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh.”

فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَانتَظِرْ إِنَّهُم مُّنتَظِرُونَ

[32:30] Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu

sumber

Selasa, 25 September 2012

Fdhilah Surah Yasin


RASULULLAH SAW telah bersabda :

"Bacalah surah Yassin karena ia mengandung keberkatan", yaitu:

1. Apabila orang lapar membaca surah Yassin, ia boleh menjadi kenyang.

2. Jika orang tiada pakaian boleh mendapat pakaian.

3. Jika orang belum berkawin akan mendapat jodoh.

4. Jika dalam ketakutan boleh hilang perasaan takut.

5. Jika terpenjara akan dibebaskan.

6. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya.

7. Jika tersesat boleh sampai ke tempat yang ditujuinya.

8. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan siksanya.

9. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa hausnya.

10.Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar dari pada penyakitnya.

11.Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya setiap sesuatu mempunyai hati dan hati Al-Quran itu ialah Yassin. Barang siapa membaca surah Yassin, niscaya Allah menuliskan pahalanya seperti pahala membaca Al-Quran sebanyak 10 kali.

12.Sabda Rasulullah s.a.w lagi, "Apabila datang ajal orang yang suka membaca surah Yassin pada setiap hari, turunlah beberapa malaikat berbaris bersama Malaikat Maut. Mereka berdoa dan meminta dosanya diampunkan
Allah, menyaksikan ketika mayatnya dimandikan dan turut menyembahyangkan jenazahnya".

13.Malaikat Maut tidak mau memaksa mencabut nyawa orang yang suka membaca Yassin sehingga datang Malaikat Redwan dari syurga membawa minuman untuknya.Ketika dia meminumnya alangkah nikmat perasaannya dan dimasukkan ke dalam kubur dengan rasa bahagia dan tidak merasa sakit ketika nyawanya diambil.

14.Rasulullah s.a.w bersabda selanjutnya: "Siapa bersembahyang sunat dua rakaat pada malam Jumaat, dibaca pada rakaat pertama surah Yassin dan rakaat kedua Tabaroka, Allah jadikan setiap huruf cahaya dihadapannya
pada hari kemudian dan dia akan menerima suratan amalannya ditangan kanan dan diberi kesempatan membela 70 orang daripada ahli rumahnya, tetapi barang siapa yang meragui keterangan ini, dia adalah orang-orang yang munafik.

Siapa yang MEmbaca ini tolong forwardkan kepada teman seagama yang lain.
Berwasiatwasiatanlah dengan kebenaran dan kebajikan walaupun itu cuma seujung jarimu.

Jumat, 21 September 2012

3 Perubahan Kecil Penunjang Hidup Bahagia


3 Perubahan Kecil Penunjang Hidup Bahagia - Kali ini Nesya akan share 3 Perubahan Kecil Penunjang Hidup Bahagia. Setiap orang harus melakukan perubahan yang mampu membuatnya bahagia dan berikut cariinfo-nesya.blogspot.com akan berbagi informasi tentang 3 Perubahan Kecil Penunjang Hidup Bahagia.

3 Perubahan Kecil Penunjang Hidup Bahagia :

  1. Perubahan Manajemen Waktu, Manajemen Waktu memang sangat dibutuhkan untuk menjalani hidup yang bahagia. Ciri-ciri orang yang bahagia adalah orang yang dapat mengatur dan menata waktu.
  2. Pola Makan Sehat, Salah satu Perubahan yang harus Anda lakukan adalah pola makan hidup sehat. Dengan Pola makan yang benar maka tentunya Anda tidak akan gampang terserang penyakit dan hal tersebut merupakan salah satu Penunjang Hidup Bahagia.
  3. Olahraga Teratur, Penunjang kebahagian lain adalah kebugaran tubuh. Dengan melakukan olahraga yang teratur maka stamina baik itu badan maupun kinerja otak akan kembali segar. Pilihlah Olahraga yang anda sukai dan jangan terlalu Extrim.

 Silahkan simak juga 3 Tanda Awal Hubungan Rumah Tangga Yang Bermasalah. Sekian informasi tentang 3 Perubahan Kecil Penunjang Hidup Bahagia, Semoga bermanfaat.

Sumber : cariinfo-nesya.blogspot.com

Rabu, 19 September 2012

Waktu dan Manfaat Shalat Dhuha


Waktu dan Manfaat Shalat Dhuha

Waktu shalat dhuha dimulai dari matahari yang mulai terangkat naik kira-kira sepenggelah dan berakhir hingga sedikit menjelang masuknya waktu zhuhur meskipun disunnahkan agar dilakukan ketika matahari agak tinggi dan panas agak terik.

Adapun diantara keutamaan atau manfaat shalat dhuha ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan Ahmad dari Abu Dzar bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab setiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh orang lain agar melakukan amal kebaikan adalah sedekah, melarang orang lain agar tidak melakukan keburukan adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu maka cukuplah mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Juga apa yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Buraidah bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus dikeluarkan sedekahnya untuk tiap ruas tulang tersebut.” Para sahabat bertanya,”Siapakah yang mampu melaksanakan seperti itu, wahai Rasulullah saw?” Beliau saw menjawab,”Dahak yang ada di masjid, lalu pendam ke tanah dan membuang sesuatu gangguan dari tengah jalan, maka itu berarti sebuah sedekah. Akan tetapi jika tidak mampu melakukan itu semua, cukuplah engkau mengerjakan dua rakaat shalat dhuha.”

Didalam riwayat lain oleh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairoh berkata, ”Nabi saw kekasihku telah memberikan tiga wasiat kepadaku, yaitu berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, mengerjakan dua rakaat dhuha dan mengerjakan shalat witir terlebih dahulu sebelum tidur.”

Jumhur ulama mengatakan bahwa shalat dhuha adalah sunnah, bahkan para ulama Maliki dan Syafi’i menyatakan bahwa ia adalah sunnah muakkadah berdasarkan hadits-hadits diatas. Dan dibolehkan bagi seseorang untuk tidak mengerjakannya.

sumber

Do'a Sholat Dhuha

Do'a Sholat Dhuha - Yang di maksud sholat dhuha adalah sholat sunat yang di kerjakan ketika pagi hari pada saat matahari sedang naik. Shalat dhuha ini mempunyai kedudukan dan keutamaan yang tinggi sehingga salah suatu hadis yang di terangkan oleh imam syaukani berkata bahwa dua rakaat shalat dhuha dapat menggantikan 360 kali sedekah.
Sholat dhuha merupakan salah satu sholat yang penting dan secara khusus mempunyai arti sholat yang berhubungan dengan permohonan limpahan anugrah rizqi. Adapun doa setelah shalat dhuha adalah sebagai berikut:

Bacaan Doa Shalat Dhuha

اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ


Allaahumma innadh dhuhaa’a dhuhaa’uka, wal bahaa’a bahaa’uka wal-jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wal-’ishmata ishmatuk. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assaran fayassirhu, wa in kaana haraaman fathahhirhu, wa in kaana ba’iidan faqarribu, bi haqqi dhuhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatuka wa qudratika, wa aatinii maa aataita ‘ibadakash-shaalihiin

Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya waktu dluhaa adalah waktu dluhaa-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, kebagusan adalah kebagusan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rizqi kami di atas langit, turunkanlah, bila dalam bumi, keluarkanlah, bila sukar, mudahkanlah, bila haram, sucikanlah, bila jauh, dekatkanlah, dengan hak waktu dluhaa, keagungan, kebagusan, kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berilah kepada kami apa-apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih-shalih.”

Sumber : http://fitrakhoerulumam.blogspot.com/2012/04/doa-sholat-dhuha.html

Selasa, 11 September 2012

Imam Masjid di Singapura Dibayar 12 Dolar Sekali Salat


SIAPA tak kenal Orchard Road? Inilah jalan raya yang menjadi ikon Singapura. Di kiri-kanan jalan sepanjang 2,2 km itu berdiri mal-mal besar dengan barang-barang luks serta hotel-hotel berbintang.
Merek-merek top dunia seperti Prada, Hermes, Rolex, Tommy Hilfiger, Louis Vuitton, Emporio Armani, dan sebagainya bertebaran di sepanjang jalan raya satu arah yang selalu gemerlap ini.

Wanita-wanita muda dengan pakaian modis bahkan seksi berlalu lalang di jalan ini, khususnya setiap akhir pekan. Tentu saja ini menjadi tempat menarik untuk nongkrong. Banyak wisatawan Indonesia menghabiskan akhir pekan di jalan ini.

Namun di tengah gemerlapnya Orchard, ada satu masjid yang nyaman: Masjid Al Falah (Al Falah Mosque). Masjid ini seperti oasis di tengah padang kemewahan Orchard. Letak masjid dua lantai ini tidak berada di tepi Jalan Raya Orchard, tapi menempati lantai dasar gedung Somerset, Cairnhill Place, di Bideford Road No 15.

Letaknya di belakang Hotel Grand Park Orchard. Hanya sekitar 30 meter berjalan dari Jalan Raya Orchard yang ramai. Papan petunjuk menuju Al Falah Mosque sebenarnya ada di pertigaan Orchard Road-Bideford Road.

Namun papan putih itu kurang menonjol sehingga sering tidak terlihat. Bagi turis Indonesia yang berbelanja di Orchard, para guide tour sering menunjukkan masjid ini sebagai tempat salat.

"Masjid ini ramai kalau salat Dzuhur dan Ashar. Kalau akhir pekan juga ramai, banyak orang Indonesia salat di sini," kata Ustadz Muhamad Sahid (21) seusai memimpin salat Magrib, kepada sejumlah wartawan Indonesia yang diundang Telkomsel ke Singapura, akhir pekan lalu.

Ustadz Sahid adalah salah satu imam di masjid ini. Ia dibantu asistennya, Ustadz Muhamad Fauzi (25), dalam menjalankan tugasnya. Biasanya jika Sahid menjadi imam, Fauzi sebagai bilalnya. Jika Sahid berhalangan hadir, Fauzi menggantikannya sebagai imam salat.

Baik Sahid maupun Fauzi adalah warga negara Singapura. Mereka orang Melayu yang lahir dan besar di negeri singa itu.

Menurut Sahid, jika waktu subuh, ada juga yang salat di masjid ini. Umumnya adalah petugas-petugas sekuriti yang bertugas di mal-mal di sekitar masjid.
Sedangkan pada saat salat Dzuhur dan Ashar banyak pekerja di kantor dan mal-mal sekitar Orchard salat di sana.
Ruang wudhu masjid ini tidak terlalu besar, tapi bersih. Di samping keran wudhu terletak sabun cair sehingga sebelum berwudhu kita bisa mencuci tangan dulu dengan sabun.

Tersedia juga wastafel dan yang terpenting adalah keran air minum. Airnya dingin menyegarkan. Pengunjung yang haus tinggal memencet tombol di keran dan mendekatkan mulut ke keran maka air dingin segar pun keluar.

Bagi muslim Indonesia, tempat ini bisa jadi solusi untuk beristirahat sejenak, bahkan bisa melepas dahaga. Kita bisa mengisi ulang air minum dari keran tersebut jika membawa botol kosong. Bagi para backpacker, mengisi ulang air minum ini adalah strategi penghematan mengingat sebotol air mineral di Orchard mencapai 1 dolar (Rp 7.700), bahkan lebih.

Masjid Al Falah bukanlah sekadar masjid tempat singgah untuk mereka yang lelah berbelanja atau cuci mata di Orchard Road. Masjid ini memiliki banyak kegiatan, seperti kursus bahasa Arab, tajwid, baca Alquran, bimbingan haji-umrah, dan kursus persiapan pernikahan.

Jika hari Jumat, ada kuliah agama seusai salat Jumat. Kursus-kursus tersebut ada yang gratis dan ada juga yang berbayar.

Sebagai contoh, kursus tentang pernikahan yang akan digelar 29-30 September mendatang dikenakan tarif 130 dolar Singapura (Singapore Dolar/SGD) per orang.

Ada ruang-ruang kelas dalam masjid dengan ukuran tidak terlalu besar untuk kursus tersebut.

Pembimbingnya ustadz-ustadz dari luar, tapi tidak ada yang dari Indonesia. Sedangkan ustadz yang menjadi imam salat, ada tujuh orang yang bertugas secara bergilir dalam memimpin salat. Dari tujuh orang itu satu di antaranya adalah ketua imam, yaitu Ustadz Yusuf Abdulrahim.

Pergiliran tugasnya pada salat Subuh bertugas dua imam (satu imam, satu bilal), Dzuhur dan Ashar dua imam, lalu Isya dan Magrib dua imam. Pada salat Dzuhur dan Ashar biasanya ada ketua imam.

Sahid, yang baru berusia 21 tahun, bertugas memimpin salat Magrib dan Isya pada malam Minggu itu. Sehari-harinya pada pukul 07.00-17.00 ia sebagai pengajar tahfiz Quran di Masjid Darul Iman di kawasan Geylang, Singapura.

Ustadz Sahid mendalami ilmu agama Islam di salah satu pesantren di Kelantan, Malaysia.
Dalam bertugas sebagai imam salat wajib, Ustadz Sahid dibayar 12 SGD untuk sekali salat pada saat weekday (Senin-Jumat).
Sedangkan saat weekend (Sabtu-Minggu), ia menerima bayaran 15 SGD sekali salat. Jadi, jika ia bertugas jadi imam salat Magrib dan Isya saat malam minggu, ia bisa mengantungi 30 SGD (kurang lebih Rp 231.000).

Adapun bilal yang bertugas saat weekday dibayar 8 SGD sekali salat dan saat weekend 10 SGD sekali salat. Ustadz Fauzi, yang saat ditemui wartawan malam Minggu itu bertugas sebagai bilal Magrib dan Isya, akan menerima bayaran 20 SGD (sekitar Rp 154.000).

Menurut Sahid, pemerintah Singapura tidak terlalu mencampuri urusan agama di negeri ini. Ia mengaku menerima gaji dari manajemen masjid, sedangkan Majlis Ulama Islam Singapura (MUIS) memberikan bantuan operasional sebesar 12 persen dari dana yang dimiliki masjid tersebut.

Di Singapura, menurutnya, ada 114 masjid dan pemeluk Islam makin bertambah.

"Banyak orang Tionghoa di Singapura sini yang mulai memeluk Islam. Mereka juga banyak belajar Islam di masjid ini," ujarnya.

Saat ini Singapura berpenduduk sekitar 5 juta jiwa dengan 75 persen warganya adalah keturunan Tionghoa. Agama Islam menjadi kedua yang terbesar setelah Buddha.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Adityas Annas Azhari

Sabtu, 08 September 2012

Karena Mendengar Azan, Aktor Hollywood Masuk Islam


Karena Mendengar Azan, Aktor Hollywood Masuk Islam


Menurut The Sun, aktor Hollywood Liam Neeson akan meninggalkan agama Kristen Katoliknya yang sudah dianut selama bertahun-tahun dan akan berpindah agama menjadi agama Islam.

Aktor yang berumur 59 tahun tersebut mengaku kalau doa-doa dalam agama Islam telah merasuk ke dalam jiwanya ketika sedang syuting suatu film di ibukota Turki, Istanbul. “Adzan yang merupakan panggilan untuk beribadah dilakukan lima kali dalam sehari. Awalnya itu bisa membuat Anda gila, namun lama kelamaan, Adzan bisa menenangkan hati dan merupakan hal yang sangat indah. Di Istanbul terdapat lebih dari 4.000 masjid. Beberapa di antaranya sangat menakjubkan, dan ini membuat saya berpikiran untuk menjadi seorang Muslim,” kata Liam menurut The Sun.

Liam dibesarkan di Irlandia Utara sebagai seorang Katolik yang taat dan nama Liam juga berasal dari nama seorang pastur setempat. Namun Liam, yang istrinya, Natasha Richardson,  tewas pada usia 45 tahun akibat kecelakaan saat berski pada tahun 2009, mulai meragukan keyakinannya. Dia berkata, “saya terlahir sebagai seorang Katolik, namun saya pikir terkadang diri kita ini tanpa sadar bertanya-tanya setiap harinya, apa yang kita lakukan di planet ini? Apa tujuannya? Kemudian saya pun mulai membaca buku-buku tentang Tuhan dan juga mempelajari tentang ateisme.”

Liam pernah dikritik akibat pernyataannya mengenai Aslan, seekor singa dalam film Narnia, yang juga diisi suara oleh Liam, tidak berdasarkan pada sifat Yesus seperti yang dikatakan oleh CS Lewis, namun mencakup semua tokoh-tokoh agama, termasuk Nabi Muhammad SAW.(Worldbulletin/rei)

Rabu, 05 September 2012

Tips 5 Langkah Mendidik Anak Soleh

Tips 5 Langkah Mendidik Anak Soleh


Berkeinginan memiliki Anak yang shaleh bukanlah khayalan. Siapa pun orangnya memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkannya. Kehadiran anak shaleh dalam sebuah keluarga bukanlah mukjizat atau turun dari langit dengan sendirinya. Ia akan hadir di tengah-tengah kita tiada lain merupakan buah dari usaha yang kita lakukan dalam mendidiknya. Bila kita berkeinginan dan berusaha keras mendidik anak agar menjadi anak yang shaleh, maka ia kan tumbuh sesuai dengan apa yang diinginkan. Tetapi jika tidak, keinginan untuk memiliki anak shaleh hanyalah sebuah angan-angan dan khayalan semata.

Berikut adalah beberapa langkah atau metode dalam mendidik anak, agar anak diharapkan dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik serta sesuai dengan keinginan orang tua dengan berlandaskan norma agama.

Pertama, keteladanan. Orang tua adalah figur awal bagi seorang anak untuk diteladani perilakunya. Ketika anaka beranjak remaja, mereka pun mulai mencari figure lain di luar orang tua dan keluarga, seperti teman sebaya, tokoh-tokoh film, dsb. Karenanya, orang tua sebagai figur awal anak harus memberikan teladan terbaik, sebagai fondasi awal kepribadian anak.

Perilaku orang tua sehari-hari menjadi teladan bagi anaknya. Maka berilah contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari. Misalnya orang tua memberikan teladan kepada anak seperti, kebiasaan sholat berjamaah, kebiasaan membaca alquran, bersedekah, dll. Yang demikian, maka akan sangat membekas di hati seorang anak. Sehingga diharapkan kelak anak akan selalu mengingat teladan baik dari orang tua mereka.

Kedua, pembiasaan. Setelah  adanya teladan yang baik dari orang tua , maka perlu ada pembiasaan dari perikaku yang telah dicontohkan tadi pada diri anak. Hal ini penting karena dikhawatirkan saat orang tua tidak ada di sisi mereka, perilaku anak yang sudah baik bisa berubah kembali. Dengan adanya pembiasaan, maka perilaku positif tersebut akan menjadi tabiat positif anak sehingga ada atau tidak ada orang tua, mereka tetap melakukan hal-hal yang positip.

Ketiga, nasehat. Orang tua juga harus senantiasa memberikan pengertian atau pemahaman kepada anak mengapa suatu perilaku itu harus dilakukan, apa manfaatnya, baik untuk diri sendiri dan juga orang lain. Dengan memberikan pemahaman atas semua perilaku yang harus dilakukan diharapkan, anak akan lebih bersemangat untuk melakukan hal-hal yang baik yang dicontohkan, dan takut untuk melakukan perilaku buruk yang dilarang orang tua, tentu seiring dengan norma dan agama.

Keempat, kontrol. Orang tua juga harus melakukan fungsi kontrol terhadap anak. Namun demikian, kontrol ini juga mesti dilakukan secar arif dan bijaksana, tidak membuat posisi anak tersudut dan selalu disalahkan. Sehingga kontrol yang dilakukan menjadi efektif. Bukan sebaliknya menjadi bumerang orang tua.

Kelima, reward and punishment. Memberikan hadiah dan hukuman. Langakah terakhir ini tak kalah penting untuk menumbuhkan minat dan tanggung jawab pada diri seorang anak. Hadiah tidak selalu berupa barang, bisa juga berupa sanjungan dan pujian ketika anak berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Ini akan mendorong anak untuk memiliki sifat menghargai orang lain. Sebaliknya, anak juga harus diberikan hukuman ketika melakukan tindakan yang salah. Supaya ia tahu bahwa itu salah dan tak bisa dibiarkan begitu saja. Hukuman disini haruslah bersifat mendidik, bukan untuk menyudutkan, apalagi melukai fisik mereka.

Hukuman tidak semata-mata bersifat fisik, tapi bisa juga dengan pengurangan hak, atau pemberian tugas tambahan. Andaikata hukuman fisik terpaksa diberikan, maka harus diperhatikan bahwa cubitan kecil ataupun pukulann ringan bisa diberikan dengan syarat : tidak boleh dibagian-bagian vital anak, tidak boleh dibagian atas tubuh ( perut, dada, leher, kepala, punggung ), dan tidak boleh meninggalkan bekas. ( Sumber : Majalah Tabligh / Juni 2010 )

Senin, 03 September 2012

Aturan Bersenggama Menurut Ajaran Islam


Aturan Bersenggama Menurut Ajaran Islam

Setiap Pasutri pasti menginginkan hubungan yang romantis. Istimewanya ajaran Islam, aturan ketika di ranjang pun diajarkan demi mewujudkan keharmonisan rumah tangga. Aturan di sini ada yang menjelaskan mengenai larangan yang mesti dijauhi, ada pula beberapa hal yang sunnah (anjuran), ditambah lagi dengan pelurusan terhadap hal-hal yang dianggap tidak boleh oleh sebagian kalangan padahal asalnya boleh. Semoga dengan semakin mengetahui aturan-aturan Islam ini, hubungan intim dengan sang istri semakin mesra dan tidak sampai melanggar yang Allah larang, yang diinginkan hanyalah ridho Allah.

Pertama: Disunnahkan bercumbu rayu sebagai pemanasan terlebih dahulu di awal-awal hubungan badan.

Inilah alasan kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk menikahi wanita perawan karena kita pun bisa menikmati manisnya. Ketika Jabir menikah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya,

“Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, kata Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” (HR. Bukhari no. 2967 dan Muslim no. 715).

Kedua: Menyetubuhi istri di kemaluan, terserah dari depan atau belakang.

Allah Ta’ala berfirman,

“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki” (QS. Al Baqarah: 223). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang namanya ladang (tempat bercocok tanam) pada wanita adalah di kemaluannya yaitu tempat mani bersemai untuk mendapatkan keturunan. Ini adalah dalil bolehnya menyetubuhi istri di kemaluannya, terserah dari arah depan, belakang atau istri dibalikkan.” (Syarh Muslim, 10: 6)

Ketiga: Tidak boleh menyetubuhi istri di dubur

Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 223 di atas bahwa istri adalah seperti ladang kita bercocok tanam. Tempat benih tersebut disemai adalah di kemaluan, bukanlah di dubur sebagaimana kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (10: 6).

Hadits yang mendasari larangan ini adalah sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.” (HR. Ahmad 2: 479. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan)

Keempat: Tidak boleh menyetubuhi wanita di masa haid

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Kaum muslimin sepakat akan haramnya menyetubuhi wanita haid berdasarkan ayat Al Qur’an dan hadits-hadits yang shahih” (Al Majmu’, 2: 359). Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Menyetubuhi wanita nifas adalah sebagaimana wanita haid yaitu haram berdasarkan kesepakatan para ulama.” (Majmu’ Al Fatawa, 21: 624)

Dalam hadits disebutkan,

“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (HR. Tirmidzi no. 135, Ibnu Majah no. 639. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Al Muhamili dalam Al Majmu’ (2: 359) menyebutkan bahwa Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid, maka ia telah terjerumus dalam dosa besar.”

Hubungan seks yang dibolehkan dengan wanita haid adalah bercumbu selama tidak melakukan jima’ (senggama) di kemaluan. Dalam hadits disebutkan,

“Lakukanlah segala sesuatu (terhadap wanita haid) selain jima’ (di kemaluan).” (HR. Muslim no. 302)

Kelima: Jika seorang pria kuat, ia boleh mengulangi hubungan intim untuk kedua kalinya, namun hendaknya berwudhu terlebih dahulu

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang di antara kalian menyetubuhi istrinya, lalu ia ingin mengulanginya kembali, maka berwudhulah” (HR. Muslim no. 308). Perintah wudhu di sini adalah sunnah (anjuran) dan bukan wajib (Syarh Shahih Muslim, 3: 217)

Keenam: Boleh-boleh saja suami istri tidak berpakaian sehingga bisa saling melihat satu dan lainnya

Hal ini dibolehkan karena tidak ada batasan aurat antara suami istri. Kita dapat melihat bukti hal ini dari hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

“Aku pernah mandi bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana dan kami berdua dalam keadaan junub” (HR. Bukhari no. 263 dan Muslim no. 321). Al-Hafizh lbnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata, “Ad-Dawudi berdalil dengan hadits ini untuk menyatakan bolehnya seorang suami melihat aurat istrinya dan sebaliknya. Pendapat ini dikuatkan dengan kabar yang diriwayatkan lbnu Hibban dari jalan Sulaiman bin Musa bahwasanya ia ditanya tentang hukum seorang suami melihat aurat istrinya. Maka Sulaiman pun berkata, ‘Aku pernah bertanya kepada ‘Atha tentang hal ini, ia menjawab, ‘Aku pernah menanyakan permasalahan ini kepada ‘Aisyah maka ‘Aisyah membawakan hadits ini dengan maknanya’.” (Fathul Bari, 1: 364).

Sebagai pendukung lagi adalah dari ayat Al Qur’an berikut, Allah Ta’ala berfirman,

“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela” (QS. Al Mu’minun: 5-6). Ibnu Hazm berkata, “Ayat ini umum, menjaga kemaluan hanya pada istri dan hamba sahaya berarti dibolehkan melihat, menyentuh dan bercampur dengannya.” (Al Muhalla, 10: 33)

Ketujuh: Istri hendaklah tidak menolak ketika diajak hubungan intim oleh suaminya

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436). Namun jika istri ada halangan, seperti sakit atau kecapekan, maka itu termasuk uzur dan suami harus memaklumi hal ini. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ini adalah dalil haramnya wanita enggan mendatangi ranjang jika tidak ada uzur. Termasuk haid bukanlah uzur karena suami masih bisa menikmati istri di atas kemaluannya.” (Syarh Shahih Muslim, 10: 7)

Kedelapan: Jika seseorang tidak sengaja memandang wanita lain, lantas ia begitu takjub, maka segeralah datangi istrinya

Dari Jabir bin ‘Abdillah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau pernah melihat seorang wanita, lalu ia mendatangi istrinya Zainab yang saat itu sedang menyamak kulit miliknya. Lantas beliau menyelasaikan hajatnya (dengan berjima’, hubungan intim), lalu keluar menuju para sahabatnya seraya berkata,

“Sesungguhnya wanita datang dalam rupa setan, dan pergi dalam rupa setan. Jika seorang di antara kalian melihat seorang wanita yang menakjubkan (tanpa sengaja), maka hendaknya ia mendatangi (bersetubuh dengan) istrinya, karena hal itu akan menolak sesuatu (berupa syahwat) yang terdapat pada dirinya” (HR. Muslim no. 1403)

Para ulama berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan seperti ini sebagai penjelasan bagi para sahabat mengenai apa yang mesti mereka lakukan dalam keadaan demikian (yaitu ketika melihat wanita yang tidak halal, pen). Beliau mencontohkan dengan perbuatan dan perkataan sekaligus. Hadits ini juga menunjukkan tidak mengapa mengajak istri untuk hubungan intim di siang hari atau waktu lain yang menyibukkan selama pekerjaan yang ada mungkin ditinggalkan. Karena bisa jadi laki-laki sangat tinggi sekali syahwatnya ketika itu yang bisa jadi membahayakan badan, hati atau pandangannya jika ditunda (Lihat Syarh Shahih Muslim, 9: 179).

Kesembilan: Tidak boleh menyebarkan rahasia hubungan ranjang

Dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya termasuk manusia paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah laki-laki yang menggauli istrinya kemudian dia sebarkan rahasia ranjangnya.” (HR. Muslim no. 1437). Syaikh Abu Malik berkata, “Namun jika ada maslahat syar’i sebagaimana yang dilakukan istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebarkan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berinteraksi dengan istrinya, maka tidaklah masalah” (Shahih Fiqh Sunnah, 3: 189).

Kesepuluh: Jika seseorang datang dari safar, hendaklah dia mengabarkan istrinya dan jangan datang sembunyi-sembunyi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Jika salah seorang dari kalian datang pada malam hari maka janganlah ia mendatangi istrinya. (Berilah kabar terlebih dahulu) agar wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu-bulu kemaluannya dan menyisir rambutnya” (HR. Bukhari no. 5246 dan Muslim no. 715).

Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam melarang seseorang mendatangi istrinya di malam hari untuk mencari-cari tahu apakah istrinya berkhianat kepadanya atau untuk mencari-cari kesalahannya” (HR. Muslim no. 715).

Kesebelas: Boleh menyetubuhi wanita yang sedang menyusui

Dari ‘Aisyah, dari Judaamah binti Wahb, saudara perempuan ‘Ukaasyah, ia berkata bahwasanya ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh, semula aku ingin melarang (kalian) dari perbuatan ghiilah. Lalu aku melihat bangsa Romawi dan Persia dimana mereka melakukan ghiilah terhadap anak-anak mereka. Ternyata hal itu tidak membahayakan anak-anak mereka” (HR. Muslim no. 1442). Ghiilah bisa bermakna menyutubuhi wanita yang sedang menyusui. Ada pula yang mengartikan wanita menyusui yang sedang hamil (Lihat Syarh Shahih Muslim, 10: 16). Kebolehan menyetubuhi wanita yang sedang menyusui tentu saja dengan melihat maslahat dan mudhorot (bahaya) sebagai pertimbangan.

Wallahu a’lam bish showwab.

Sumber : http://abuabdurrohmanmanado.wordpress.com/2012/09/01/aturan-dalam-hubungan-intim/

by. Obat Tradisional

Di Dunia Hanya 15% Laki-Laki Yang Disunat


Zona-kita.com - SUNAT dalam Islam adalah sesuatu yang wajib bagi laki-laki. Dalam agama Islam, sunat merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Dalam hadist Rasulullah s.a.w. bersabda:”Kesucian (fitrah) itu ada lima: sunat, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis dan memotong kuku,” (H.R. Bukhari Muslim).

Apa kegunaan sunat buat laki-laki? Seperti yang diungkapkan para ahli kedokteran bahwa sunat mempunyai manfaat bagi kesehatan karena membuang anggota tubuh yang yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus, najis dan bau yang tidak sedap. Air kencing mengandung semua unsur tersebut. Ketika keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit tersebut. Semakin lama endapan tersebut semakin banyak.

Bisa dibayangkan berapa lama seseorang melakukan kencing dalam sehari dan berapa banyak endapan yang disimpan oleh kulit penutup kelamin dalam setahun. Oleh karenanya beberapa penelitian medis membuktikan bahwa penderita penyakit kelamin lebih banyak dari kelangan yang tidak disunat. Begitu juga penderita penyakit berbahaya aids, kanker alat kelamin dan bahkan kanker rahim juga lebih banyak diderita oleh pasangan yang tidak disunat. Ini juga yang menjadi salah satu alasan non muslim di Eropa dan AS melakukan sunat.

Namun, data yang ada sekarang ini adalah lebih dari 85% laki-laki di dunia tidak disunat! Bahkan beberapa negara menyatakan bahwa sunat adalah sesuatu yang ilegal.

Berikut adalah negara-negara dimana sunat dilarang: Cina, Jepang, Korea Utara, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Thailand, Eropa, Uni Soviet, Amerika, Selandia Baru, Australia.

Di beberapa seckarian, sunat juga dilarang di antaranya yaitu: Hindu, Sikh, dan Kristen Parsi India, Scandinavians Zulu, Shona, beberapa negara Afrika lainnya, kebanyakan Melanesia dan beberapa orang Polinesia Barat (Rennell, Bellona).  Selain Islam, umat Yahudi juga disunat. [sa/islampos/yahoo.ask/circumstitions]