Selasa, 30 Oktober 2012

Kunci Menikmati Secangkir Kopi


Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni Univesitas Barkeley, California menjumpai dosen kampus mereka dulu.

Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan kesuksesan mereka, profesor tersebut segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas beserta beberapa cangkir kopi yang berbeda-beda. Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal, kaca, melamin dan plastik. Profesor tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi.

Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya dengan kopi, profesor tersebut berkata, “Perhatikanlah bahwa kalian semua memilih cangkir-cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cangkir-cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih hal yang terbaik adalah wajar dan manusiawi. Namun persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain dan mulai membandingkan cangkir kalian. Pikiran kalian terfokus pada cangkir,  padahal yang kalian nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.”

Hidup kita seperti kopi dalam analogi tersebut di atas, sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan dan harta benda yang kita miliki.

Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama, kualitas kopi itulah yang terpenting. Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, karier yang bagus dan pekerjaan yang mapan merupakan jaminan kebahagiaan. Itu konsep yang sangat keliru.

Kualitas hidup kita ditentukan oleh “Apa yang ada di dalamnya”  bukan “Apa yang kelihatan dari luar”. Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita? Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita menikmati kopi basi yg disajikan disebuah cangkir kristal yg mewah dan mahal.

"Kunci menikmati kopi" bukanlah seberapa bagus cangkirnya, tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.

Selamat menikmati kopi kehidupan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar