Selasa, 31 Juli 2012

Manfaat Puasa Untuk Kesehatan Jantung


MAKASSAR, Mengurai manfaat puasa tidak akan ada habisnya. Jika sebelumnya telah dibahas mengenai manfaat puasa bagi kesehatan mulut dan gigi, kini akan dibahas mengenai manfaat puasa dan jantung.

Puasa memang memiliki segudang manfaat. Baik untuk organ dalam maupun organ luar. Baik untuk penyakit ringan maupun kronis. Penyakit jantung koroner misalnya, mereka yang berpuasa dengan tidak marah-marah, sangat baik untuk mencegah meningkatnya adrenalin. 

Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit jantung ini merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Salah satu pemicu penyakit jantung adalah gaya hidup dan pola makan masyarakat.

Prof Dr dr Veni Hadju saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu menyinggung manfaat puasa dan jantung. Menurut ahli gizi dari Unhas ini, berpuasa akan melatih seseorang untuk hidup teratur dan mencegah kelebihan makan.

"Puasa dapat menyehatkan tubuh. Makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme tubuh. Saat berpuasa, ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa1 dan penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah," kata Prof Veni.

Hal tersebut dibenarkan oleh dokter Bambang Budiono dari RS Awal Bros. Dokter ahli jantung ini mengatakan, beberapa penelitian menunjukkan, bahwa saat puasa Ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari sobat tubuh, hormon kortisol, melatonin, dan glisemia. 

"Berbagai-bagai perubahan terjadi meskipun ringan, tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia. Terutama pada jantung," kata dokter Bambang.

Lebih lanjut ia menjelaskan, keadaan psikologis yang tenang, teduh, dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Akan tetapi, jika marah terjadi, maka peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. 

Akhirnya, adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah reterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. 

Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai-bagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak seperti jantung koroner, stroke, dan lainnya.

"Itulah sebabnya beberapa negara menjadikan puasa sebagai salah satu terapi untuk penyakit kronis. Untuk jantung sendiri, puasa ini sangat bagus untuk kesehatan jantung kita," tutupnya. (ulf/bas)

1 komentar: