Rabu, 05 September 2012

Tips 5 Langkah Mendidik Anak Soleh

Tips 5 Langkah Mendidik Anak Soleh


Berkeinginan memiliki Anak yang shaleh bukanlah khayalan. Siapa pun orangnya memiliki kesempatan yang sama untuk mewujudkannya. Kehadiran anak shaleh dalam sebuah keluarga bukanlah mukjizat atau turun dari langit dengan sendirinya. Ia akan hadir di tengah-tengah kita tiada lain merupakan buah dari usaha yang kita lakukan dalam mendidiknya. Bila kita berkeinginan dan berusaha keras mendidik anak agar menjadi anak yang shaleh, maka ia kan tumbuh sesuai dengan apa yang diinginkan. Tetapi jika tidak, keinginan untuk memiliki anak shaleh hanyalah sebuah angan-angan dan khayalan semata.

Berikut adalah beberapa langkah atau metode dalam mendidik anak, agar anak diharapkan dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik serta sesuai dengan keinginan orang tua dengan berlandaskan norma agama.

Pertama, keteladanan. Orang tua adalah figur awal bagi seorang anak untuk diteladani perilakunya. Ketika anaka beranjak remaja, mereka pun mulai mencari figure lain di luar orang tua dan keluarga, seperti teman sebaya, tokoh-tokoh film, dsb. Karenanya, orang tua sebagai figur awal anak harus memberikan teladan terbaik, sebagai fondasi awal kepribadian anak.

Perilaku orang tua sehari-hari menjadi teladan bagi anaknya. Maka berilah contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari. Misalnya orang tua memberikan teladan kepada anak seperti, kebiasaan sholat berjamaah, kebiasaan membaca alquran, bersedekah, dll. Yang demikian, maka akan sangat membekas di hati seorang anak. Sehingga diharapkan kelak anak akan selalu mengingat teladan baik dari orang tua mereka.

Kedua, pembiasaan. Setelah  adanya teladan yang baik dari orang tua , maka perlu ada pembiasaan dari perikaku yang telah dicontohkan tadi pada diri anak. Hal ini penting karena dikhawatirkan saat orang tua tidak ada di sisi mereka, perilaku anak yang sudah baik bisa berubah kembali. Dengan adanya pembiasaan, maka perilaku positif tersebut akan menjadi tabiat positif anak sehingga ada atau tidak ada orang tua, mereka tetap melakukan hal-hal yang positip.

Ketiga, nasehat. Orang tua juga harus senantiasa memberikan pengertian atau pemahaman kepada anak mengapa suatu perilaku itu harus dilakukan, apa manfaatnya, baik untuk diri sendiri dan juga orang lain. Dengan memberikan pemahaman atas semua perilaku yang harus dilakukan diharapkan, anak akan lebih bersemangat untuk melakukan hal-hal yang baik yang dicontohkan, dan takut untuk melakukan perilaku buruk yang dilarang orang tua, tentu seiring dengan norma dan agama.

Keempat, kontrol. Orang tua juga harus melakukan fungsi kontrol terhadap anak. Namun demikian, kontrol ini juga mesti dilakukan secar arif dan bijaksana, tidak membuat posisi anak tersudut dan selalu disalahkan. Sehingga kontrol yang dilakukan menjadi efektif. Bukan sebaliknya menjadi bumerang orang tua.

Kelima, reward and punishment. Memberikan hadiah dan hukuman. Langakah terakhir ini tak kalah penting untuk menumbuhkan minat dan tanggung jawab pada diri seorang anak. Hadiah tidak selalu berupa barang, bisa juga berupa sanjungan dan pujian ketika anak berhasil melakukan sesuatu dengan baik. Ini akan mendorong anak untuk memiliki sifat menghargai orang lain. Sebaliknya, anak juga harus diberikan hukuman ketika melakukan tindakan yang salah. Supaya ia tahu bahwa itu salah dan tak bisa dibiarkan begitu saja. Hukuman disini haruslah bersifat mendidik, bukan untuk menyudutkan, apalagi melukai fisik mereka.

Hukuman tidak semata-mata bersifat fisik, tapi bisa juga dengan pengurangan hak, atau pemberian tugas tambahan. Andaikata hukuman fisik terpaksa diberikan, maka harus diperhatikan bahwa cubitan kecil ataupun pukulann ringan bisa diberikan dengan syarat : tidak boleh dibagian-bagian vital anak, tidak boleh dibagian atas tubuh ( perut, dada, leher, kepala, punggung ), dan tidak boleh meninggalkan bekas. ( Sumber : Majalah Tabligh / Juni 2010 )

1 komentar:

  1. Yang paling inti menurut kami adalah keteladanan dari orang tuanya sih, karena buah tdk pernah jatuh jauh dari pohonnya ;)

    BalasHapus